Sulis-Keagungan tuhan

"> ">

Jumat, 28 Juni 2013

Kisah Nabi Adam A.s

1. Kisah Nabi Adam AS. menurut sejarah Islam

Langit dan Bumi

Sebelum Adam diciptakan. Allah menciptakan langit bumi dan isinya; gunung, laut, tumbuhan, hewan dan bintang, matahari sebagai sumber panas dan bulan sebagai penerang malam.
Langit dan bumi oleh Allah diciptakan dalam waktu enam hari atau masa. Sedangkan satu hari atau masa di sisi tuhan sama dengan seribu tahun menurut perhitungan manusia.
Allah maha kuasa apabila menghendaki sesuatu cukup berkata: "Kun" (Jadilah) maka jadilah apa yang diinginkan-Nya.

Malaikat

Sesudah menciptakan langit dan bumi maka Allah menciptakan makhluk yang bernama malaikat. Malaikat dibuat dari nur  atau cahaya. Malaikat diciptakan sebagai makhluk yang tunduk dan patuh serta senantiasa berbakti kepada-Nya. 
Malaikat tidak mempunyai nafsu, tiak makan dan tidak tidur, tidak melakukan perbuatan dosa. Tidak berjenis laki-laki atau perempuan dan mempunyai alam tersendiri yaitu alam gaib yang tidak dapat dilihat manusia.

Jin dan Iblis

Jin dan iblis diciptakan dari api yang sangat panas. Jin mempunyai jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Jin ada yang patuh dan ada yang ingkar kepada perintah Allah SWT. Jin yang ingkar dan membangkang printah Allah disebut Syaitan.
Iblis dan keturunannya adalah makhluk yang sangat durhaka dan jahat. Tidak ada kebaikannya sama sekali. Pekerajaan Iblis  dan setan adalah menggoda manusia agar tersesat dan jatuh dalam lembah dosa.
Permintaan Iblis untuk hidup di dunia sampai hari kiamat dikabulkan oleh Allah.

Manusia

Sesudah langit dan bumi, malaikat dan jin atau iblis diciptakan. Maka Allah hendak menciptakan makhluk yang akan diperintahkan untuk mengelola bumi. Hal itu diutarakan kepada para malaikat, "Aku akan menciptakan manusia untuk menjadi pengatur di bumi."
Para malikat mengira mereka lalai dalam menjalankan tugasnya, mak mereka berkata, "Mengapa Tuhan menciptakan manusia? Bukankah mereka hanya akan berbuat kerusakan di atas bumi. Mereka akan saling bermusuhan dan berbunuhan. Sedangkan kami para malaikat senantiasa patuh dan mengagungkan nama-Mu?"
Untuk melenyapkan kekhawatiran para malaikat itu, Allah kemudian berfirman, "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
Para malaikat bungkam mendengar penegasan Allah itu. Bukankah Allah maha mengetahui segala sesuatu?
Demikianlah Allah kemudian menciptakan Adam dari tanah liat dan lumpur hitam. Setelah terbentuk kemudian dimasukkan roh kedalamnya. Adampun menjadi hidup dan bisa berdiri tegak.
Allah kemuduan memerintahkan kepada para malaikat untuk bersujud atau menghormat kepada Adam. Para malaikat pun bersujud sebagai pernyataan hormat dan ucapan selamat atas terciptanya Adam. Namun Iblis tidak mau bersujud. Ia membangkang perintah Allah.
"Apakah yang membuat engkau tidak mau bersujud kepada Adam?"
"Saya lebih baik dari Adam. Engkau ciptakan saya ari api sedangkan Adam hanya dari segumpal tanah"
Yang ebrpendapat api lebih baik daripada tanah adalah iblis sendiri. Padahal hanya tuhanlah yang maha tau siapa yang lebih mulia.
Allah murka mendengar jawaban iblis, "Hai Iblis, keluarlah engkau dari Surga. Sungguh tidak perlu kau tinggal disini lagi dan terkutuklah engkau selama lamanya!"
Iblis berkata, "Wahai Tuhan! Engkau kutuk dan engkau usir aku dari sorga karena Adam. Saya rela. Tapi kabulkanlah permohonan saya untuk hidup lama hingga hari kiamat nanti."
Permohonan Iblis dikabulkan. Ia akan dibiarkan hidup sampai hari kiamat tiba.
Iblis kemudian bersumpah, "Ya Tuhan, karena engkau telah menghukum saya sebagai yang tersesat, maka saya akan mengahalang-halangi Adam dan keturunannya dari jalan-Mu yang lurus. Saya akan mendatangi merekadari muka, belakang dari kiri dan juga kanan!"
Itulah sumpah iblis. Ia akan bertekad menyesatkan Adam dan keturunannya agar menjauhi perintah Allah sehingga Adam dan keturunannya berbuat kekacauan di muka bumi, saling bermusuhan dan berbunuhan satu sama lain.
Allah berfirman, "Untuk melawan segala tipu daya dan akal busukmu, aku beri manusia senjata yang ampuh. Dengan akal itu aku bimbing mereka dengan petunjuk-petunjuk Agama. Aku tuntun mereka ke jalan yang benar. Dengan akal itu manusia dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Siapa yang tidak menggunakan akalnya tentu dapat kau sesatkan. Merek yang sesat ituu akan mempertanggungjawabkan perbuatannya kepada-Ku di hari Kemudian!"
Mendengar firman Allah itu Iblis semakin benci kepada Adam. Ia kemudian mendekati Adam. Diperiksanya seluruh tubuh Adam. Ia ingin mencari titk kelemahan Adam. Akhirnya dapat ditemukan yaitu nafsu. Nafsu cenderung melakukan perbuatan yang buruk. Bila manusai cenderung menurutkan hawa nafsunya maka sangat udah bagi Iblis untuk menjerumuskannya.
Allah kemudian mengajarkan kepada Adam nama-nama benda yang dilihatnya. Dengan demikian Adam mengetahui nama-nama benda yang ada di muka bumi. Itulah pengetahuan pokok yang nanti diperlukannya untuk mengatur dan memelihara bumi.
Kepada para mallikat, Allah ingin membuktikan kemampuan manusia untuk mengatur dan memelihara bumi. Berfirmanlah Allah kepada malaikat, "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu!"
"Mahasuci engkau ya Allah. Tidak ada yang kami ketahui selain apa yang engkau ajarakan kepada kami. Hanya Engkaulah yang mengetahui segala-galanya," kata para malaikat dengan penuh takzim.
"Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama benda benda itu!" Firman Allah.
Adam kemudian menyebutkan nama benda benda yang diketahuinya. Para malaikat kagum. mereka memberi hormat sehormat-hormatnya.
"Bukankah sudah kukatakan, aku mengetahui rahsia langit dan bumi? Aku lebih mengetahui apa yang tidak kamu ketahhui." Firman Allah kepada malaikat.
Para malaikat memuja dan mengagungkan Allah. Mereka semakin menaruh rasa hormat kepada Adam. Ternyata Adaam telah mengetahui apa yang belum mereka ketahui.
Allah kemudian memberikan Adam tempat yang nyaman dan sentosa yaitu di Surga. Tempat itu indan nan permai. Segala kebutuhan hidup telah tersedia. Kebun Surga penuh dengan buah-buahan yang rasanya lezat. Air sungainya jernih dan berbau harum. Pohon, tumbuhan dan rumput seperti ditata rapi, teduh dan nyaman sekali.
Sebenarnya tempat itu sangat menyenangkan. Adam berkeliling menjelajahi kebun-kebun dan taman-taman, tapi ia merasa kesepian karena tidak mempunyai kawan.

Wanita Pertama

 Ya, Adam merasa kesepian karena tak mempunyai teman atau pasngan. Padahal ia melihat semua bintanag yang hidup di Surga itu hidup berpasang-pasangan.
Rasa sepi daan sedih membuatnya letih. Adam pun tertidur pulas dibawah pohon yang teduh. Allah Mahatahu. Ia mengetahui pula yang tergerak di hati Adam yaitu ingin mempunyai teman. Maka selagi Adam tidur, Allah menciptakan manusia lagi yang diambil dari tulang russuk Adam sendiri. Manusia itu lain jenisnya dengan Adam. Ia adalah seorang wanita. Dan ia dinamakan Hawa.
Ketika Adam bangun dari tidurnya, iapun terkejut. Adam mengusap-usap matanya, seakan tak percaya. Ia melihat seseorang duduk disampingnya. Wanita itu indah, cantik dan menakjubkan.
"Siapakah engkau? Mengapa engkau ada disini?" tanya Adam.
Dengan tersenyum Hawa menjawab, "Au adalah hawa yang diciptakn untuk mejadi teman hidupmu."
Betapa gembira hati Adam mendengar jawaban itu, Ia memuji dan bersyukur kepada Allah yang telah mengabulkan keinginannya sehinnga ia tidak merasa kesepian lagi.
Hawa telah ditakdirkan menjadi isteri Adam. Sepanjang hari mereka bersuka ria di taman Surga. Keduanya dapat bersenag-senang sepuas hati. Mereka boleh makan apa saja makanana dan buah-buahan yang ada di Surga. Hanya satu yang dilarang oleh Allah yaitu tidak boleh memakan buah Khuldi.

Godaan Iblis

Iblis telah bersumpah untuk menyesatkan Nabi Adam dan keturunannya. Ia berupaya agar Nabi Adam terusir dari Surga. Pada suatu ketika ia berhasil memasuki Surga. Kebetulan pda saat itu Nabi Adam dan Hwa sedang merasa haus dan lapar. Iblis datang sembari berkata, "Hai Nabi Adam, tampaknya kau dan isterimu sedang lapar dan haus. Makanlah buah dihadapanmu itu. Lihat, warnanya begitu indah dan segar, baunya pun sangat harum tentu rasanya enak dan lezat.
Nabi Adam tahu, buah dihadapannya memang tampak lain dari pada yang lain. Tapi buah itu adalah  buah larangan. Maka ia tak mau memetiknya. Iblis membujuk Hawa tapi Hawa juga tidak berani memakan buah itu.
Iblis keccewa dan merasa sakit hati. Tapi ia tidak putus asa. Pada suatu saat ia mendekati Nabi Adam lagi. Kali ini ia berkata, "Mengapa Tuhan melarangmu memakan buah ini? Tak lain agar kalian tak menjadi malaikat. Sebab jika kalian makan buah ini kalian akan menjadi penghuni yang kekal di surga ini. Percayalah aku adalah teman yang memberi nasihat yang baik."
Pendirian Nabi Adam tidak tergoyahkan. Ia tetap tak mau menuruti godaan Iblis untuk makan buah Khuldi.
Pada suatu kesempatan Iblis datang lagi. Ia memilih waktu tepat. Nabi Adam dan Hawa baru saja berjalan-berjalan keliling Surga. Mereka kelelahan. Saat itulah Iblis berkata, "Hai Nabi Adam, Ketahuilah sebenarnya hanya golongan malaikat saja yang boleh makan buah itu. Sebab dengan memakan buah itu para malikat akan mengalami hidup kekal tanpa mengalami kematian."
Nabi Adam dan Hawa mulai mendengarkan perkataan Iblis.
"Kami telah mendengar rahasia Allah sebelum kalian diciptakan," sambung Iblis. "Bahwa kalian tak akan hidup lama. Beberapa waktu lagi kalian akan dimatikan. Nah jika kalian ingin hidup kekal abadi di Surga ini makan lah buah itu. Rasanya sungguh lezat tak ada duanya di Surga ini. Sungguh bodoh jika kalian tidak mau menerima nasehatku ini."

Sumpah Palsu

Iblis meneruskan bujukannya, "Aku bersumpah di hadapan kalian DEMI ALLAH. Aku sebenarnya hanya memberi nasehat, karena kau merasa kasihan pada kalian berdua. Larangan Tuhan itu tak lain adalah supaya kalian tak bisa hidup kekal di Surga ini."
Hawa yang tekena bujukan Iblis itu berkata kepada Nabi Adam. "Rupanya benar ucapan Iblis itu. Ia telah bersumpah dengan nama Allah."
Hawa yang lemah hatinya kemudian menghampiri pohon buah Khuldidan memetik buahnya. Pada saat itu Nabi Adam dan Hawa sedang merasa lelah, Haus dan Lapar. Terlebih setelah mendengar ucapan Iblis bahwa buah Khuldi itu rasanaya palin lezat di Surga. Keduanya pun lupa akan peringatan Allah. Kduanya lalu memakan buah itu. Rasanya memang lezat hingga keduanya lupa pada larangan Allah.
Allah mencela perbuatan mereka dan berfirman,"Bukankan Aku telah melarang kamu berdua mendekati pohon itu, dan Aku katakan kepadanya; Sesungguhnya Syaitan itu adalah musuhmu yang nyata."
Nabi Adam dan Hawa merasa sangat menyesal. Dengan tertunduk mau, menyesal atas dosa yang telah dilakukan Nabi Adam berkata, "Wahai Tuhan, Kami telah menganiaya diri kami sendiri dan telah melanggar perintah-Mu, karena bujuka Iblis, jika Engkau tida mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk golongan orang-orang yang merugi."

Adam dan Hawa Diusir dari Surga

Allah Mahapengasih dan Mahapengampun. Taubat Nabi Adam dan Hawa ditrima, keduanya diampuni Allah. Tetapi atas kesalahan itu mereka harus keluar dari Surga yang penuh kenikmatan. Ini sudah sesuai dengan Kehendak Allah yang memang menciptakan manusia sebagai kahlifah di bumi, sebagai penghuni dan pengatur planet bumi.
Maka berfirman Allah :"Demi kemuliaan-Ku, kamu berdua harus meninggalkan Surga ini. Kalian akan turun ke bumi yang telah lama terbentang. Disana segala kebutuhan hidupmu tersedia, tetapi kalian harus bersusah payah, harus bekerja keras untuk mendapatkannya."
Selain Nabi Adam dan Hawa Iblis juga diusir dan harus hidup di bumi. Jadi Nabi Adam dan Hawa akan hidup bersama Iblis di bumi.
Firman Allah, "Turunlah kalian ke bumi. Di bumi kamu hidup, di bumi kamu mati. Dari bumi itu pula kamu akann dibangkitkan. Di atas bumi kelak amu dan ana cucumu selalu mendapat godaan dan tipu daya Iblis agar anak cucumu celaka dan hidup sengsara. Disana cucumu akan mengahdapi perjuangan berat, dari jenis lelaki akan bersusah payah mencari nafkah untuk keluarga Dari jenis perempuan akan mengalami kesakitan dikala melahirkan anak. Namun kamu jnagan kuatir kamu dan ana cucumu akan Ku-beri petunjuk-petunjuk yaitu AJARAN-AJARAN AGAMA. Barangsiapa mengikuti petunjuk-Ku maka ia akan selamat dari godaan Iblis."
Demikianlah, Nabi Adam dan Hawa harus turun dari Surga.
Sewaktu diturunkan ke bumi keduanya berada di tempat  yang terpisah jauh. Konon Nabi Adam di turunkan di tanah Hindia, sedang Hawa di tanah Arab.
Di bumi mereka harus menghadapi tantangan berat untuk mempertahankan kehidupan. Wjah bumi yang belum tersentuh tangan manusia keadaanya sangat menyeramkan. Gunung-gunung menjulang tinggi, jurang-jurang terjal menganga lebar, pohon-pohon raksasa tumbuh berserakan, binatang-binatang buas baik yang besar maupun yang kecil berkeliaran dimana-mana.
Selama bertahun-tahun keduanya saling mencari dan berkelana dari satu tempat ke tempat lainnya. Perjalanan yang ditempuh sangat sukar dan penuh bahaya. Derita dan sengsara benar-benar mereka rasakan. Akhirnya mereka bertemu di padang Arafah setelah saling mencara selama kira-kira empat puluh tahun.
Betapa terharu Nabi Adam melihat keadaan isterinya yang telah kepayahan. Sengsara menapak jalan yang sullit dan kejam. Mereka berpelukan, menangis penuh haru.
Kini mulailah babak baru bagi kehidupan cikal bakal manusia. Nabi Adam dan Hawa tinggal di sebuah gua yang besar dan lebar. Gua itu terletak di dataran tinggi sehingga tak gampang diserang binatang buas.
Dengan bekal yang telah diberikan Allah, Nabi Adam mulai mengelola alam di sekitarnya. Tantangan alam yang keras telah menggerakkan akal pikiran Nabi Adam agar dapat mempertahankan kehidupan dengan keadaan yang lebih baik.

Pembunuhan Pertama di Bumi

Waktu terus berlalu. Pada tahun pertama sejak mereka dipertemukan Hawa melahirkan spasang anak kembar, lelaki dan perempuan. Si lelaki dinamakan Qabil, yang perempuannya dinamakan Iqlima.
Pada tahun berikutnya lahir lagi sepasang anak kembar, yaitu Habil dan Labuda. Nabi Adam dan Hawa berharap dari keempat anak pertamanya ini akan menurunkan anak cucu yang berkembang biak mengisi bumi Allah.
Dibawah asuhan ayah ibunya yang penuh cinta kasih, tumbuh lah keempat anak itu dengan cepatnya. Nabi Adam dan Hawa tiada membeda-bedakan kasih sayang di antara anak-anaknya. Yang perempuan dididik sesuai dengan kodrat wanita yaitu menolong ibu dan mengurus rumah tangga dan melakukan hal-hal yang menjadi tugas wanita. Sedang yang laki-laki mencari pekerjaannya sesuai dengan bakat masing-masing.
Ketika menginjak usia dewasa Allah memberi petunjuk kepada Nabi Adam agar mengawinkan putra putrinya. Qabil dikawinkan dengan adik Habil yang bernama Labuda. Sedang Habil dikawinkan dengan adik Qabil yang bernama Iqlima. Inilah syariat yang telah ditentukan Allah. Cara ini disampaikan Nabi Adam kepada putra-putrinya. Namun Qabil menolaknya mentah-mentah. Ia tidak mau dikawinkan dengan Labuda yang berwajah jelek, tidak secantik adiknya sendiri yaitu Iqlima.
Rupanya Qabil telah terbujuk rayuan Iblis, ia lebih mengikuti hawa nafsunyadaripada akalnya. Ia tidak mau menerima syariat yang ditetapkan Allah SWT.
Nabi Adam adalah ayah yang bijaksana. Ia terus enasihati Qabil agar menerima keputusan yang berasal dari Allah, namun Qabil tetap menolak. Akhirnya Nabi Adam memerintahkan kepada Qabil dan Habil mempersembahkan Qurban. Biarlah Allah sendiri yang akan menentukan masalah itu.
Maka dengan disaksikan seluruh anggota keluarga Nabi Adam, Qabil dan Habil mempersembahkan Qurban di atas bukit. Namun, setelah qurban dilaksanakan, tampaklah api besar yang menyambar qurban persembahan Habil. Sedangkan Qurban persembahan Qabil tetap uth, berarti qurbannya tidak diterima.
Qabil sangat kecewa melihat kenyataan itu. Ia terpaksa menerima keputusan itu walau diam-diam hatinya tetap tak mau menerimanya. Maka berlangsunglah perkawinan itu. Qabil dengan Labuda, Habil dengan Iqlima.
Qabil berusaha berusaha memendam rasa kecewa dan sakit hatinya selama beberapa tahun, akhirnya ia tak bisa menahan diri. Pada suatu hari ia mendatangi Habil. Iblis telah merasuki jiwanya. Pada saat Habil lengah ia memukulnya dengan tongkat besar. Tepatnya di kepala Habil. Habil pun mati.
Seluruh alam seakan merasa duka atas kematian Habil. Sedang Qabil merasa kebingungan. Ia tak tahu harus diapakan mayat saudaranya itu. Ia berjalan kesana kemari sambil mebawa jenazah adiknya. Ia mulai menyesal. Air matanya pun berlinangan.
Allah memberi ilham kepada Qabil melalui sepasang burung Gagak. Ada sepasang burung gagak yang hendak berebut untuk memakan mayat Habil. Kedua burung itu bertarung sampai salah satunya mati. Burung gagak yang masih hidup lalu menggali lubang dengan paruhnya, keudian memasukkan gagak yang mati ke dalam lubang itu lalu menimbunnya.
Sesudah mengubur mayat Habil, ia masih merasa kebingungan. Ia tidak berani pulang, ayahnya pasti akan mempertanyakan kemana perginya Habil. Rasa berdosa telah membuatnya ketakutan sendiri.
Terlebih dari puncak bukit ia melihat ayahnya datang menghampiri. Qabil makin ketakutan. Akhirnya ia melarikan diri. Ia masuk hutan, mendaki gunung dan menuruni jurang.
Nabi Adam dan Hawa sangat besedih atas kejadian itu. namun ia pasrah keada Allah dan menerimanya sebagai takdir dan kehendak-Nya. Ia bermohon agaar dikarunia kesabaran dan keteguhan iman dan kesadaran bertaubat serta beristighfar mohon pengampunan bagi putranya Qabil.
~~~
``

Tidak ada komentar :

Posting Komentar