Dalam
waktu 24 jam manusia dituntut untuk mengosongkan qulub dari selain
Alloh dengan Dzikrulloh, Ini sesuai dengan Isyarat dari kalimat Laa
illaaha illallohu Muhammadur Rosulullohi yang berjumlah 24 huruf. Maka
disinilah peranan seorang pembimbing ruhani yaitu seorang Guru Mursyid
yang berhak menanamkan bibit tauhid kedalam ruh seseorang, sehingga
ruhnya mengenal Alloh. .
Pengosongan qulub dari selain Alloh dengan dzikir adalah syarat utama
bagi amal yang dapat diterima oleh Alloh. Dengan alat dzikir itulah
dapat membersihkan raga, jiwa dan Ruh ( nyawa ).
Mengenai cara membersihkan raga ialah menyucikan hadast besar dan
kecil, dan cara membersihkan jiwa adalah dengan mengendalikan
bersitan-bersitan hawa nafsu, bisa dengan puasa.
Sementara cara membersihkan Ruh ( nyawa ) ialah ia harus mampu
menggunakan ilmu GALIHENG KANGKUNG ( ISI BAGIAN DALAM KANGKUNG ) dengan
Alat Dzikrulloh yang ditanam oleh seorang Wali Mursyid kamil mukamil.
Dan inilah yang terimplisit dibalik ayat berikut:
" Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan
mengingat Alloh. Ingatlah, hanya dengan mengingati Alloh-lah hati
menjadi tentram". ( QS ARR'AD AYAT 28 )
Dengan demikian, barangsiapa yang sudah mampu (mengistiqomahkan)
mengisi lubang-lubang jantung tersebut, maka dia sudah mampu
mengamalkan ilmu GALIHENG KANGKUNG. Dan barang siapa yang sudah mampu
mengamalkan ilmu ini, maka dia sudah betul-betul ikhlas. Artinya dia
sudah benar-benar mampu berakhlaq dengan akhlaq Ahli LAA ILAAHA
ILLALLOH.
Orang yang mengistiqomahkan dzikir khofi itu secara otomatis mengisi tiga lubang, yaitu:
1. Lubang yang menjadi tempat huruf ( Ismu Dzat )
2. Lubang yang menjadi tempat nafsu (nafsu positif dan nafsu negatif)
3. Lubang yang menjadi tempat At-Tauhid ( meng-Esakan )
Kesemuanya itu telah ditanam dan diisi oleh seorang Mursyid ketika kamu
mau mengambil talqin dzikir itu. Sehingga kamu akan mampu untuk
mengisi lubang-lubang tersebut secara otomatis.
Dan barangsiapa yang mengistiqomahkan dzikir khofi tersebut, maka kamu
sudah mampu mengamalkan ilmu GALIHENG KANGKUNG ( Isi bagian dalam
kangkung ). Dan barangsiapa yang ingin do'anya diijabah oleh Alloh,
diterima hajatnya oleh Alloh, maka kita harus bisa mengosongkan lubang yang ketiga tersebut dari selain Alloh. Kemudian lubang-lubang itu diisi dengan dzikir yang berwasilah (dzikir yang ada tuntunannya).
Maka carilah dzikir yang seperti itu, jika kita ingin menjadi orang
yang ahli taqwa. Tidak ada yang lain kecuali seorang Wali Mursyid.
Carilah dia dan temukanlah ? karena beliau lah Guru yang mampu mengajar
raga, jiwa dan nyawa, Guru yang mampu membakar semua dosa melalui
dzikir. Nabi bersabda:
Bertaqwalah kamu dimanapun kamu berada, dan ikutkanlah kejahatan dg
kebaikan yg bisa menghapusnya. Kemudian, berakhlaqlah kamu kepada
manusia dg akhlaq yg baik ( HR AHMAD, AL HAKIM, ALBAIHAQIE DARI ABI
DZARRIN, AHMAD, TARMIDZI, AL BAIHAQIE DARI MU'ADZ, IBNU 'ASAKIR DARI
ANAS )
Kemudian kamu meyakini apa yang diberikan oleh seorang Wali Mursyid
tersebut sebagai obor ( penerang ) dalam hidup mu. Pasti kamu akan
selamat dunia dan akherat. Selanjutnya jika kamu sudah menemukan Guru
Mursyid yang seperti itu, Insya Alloh kamu akan menjadi orang yang Ahli
Taqwa kepada Alloh. Wallohu A'lam.
MENEMPATKAN KHUSYU DIDALAM PANCA INDRA
Ketika kita mengambil talqin dari seorang mursyid, adalah menyatukan
raga, jiwa dan nyawa dikenalkan dengan dzikir, hakikatnya adalah
mengenalkan ruh kita kepada ALLoh. Secara otomatis kita dilatih untuk
menempatkan khusyu didalam panca indra artinya mengistiqomahkan dzikir
tersebut. Lisan berdzikir, hati dan akalpun ikut bebarengan (
bersama-sama ) berdzikir dan inilah yang diisyaratkan oleh ayat
berikut:
alam ya/ni lilladziina aamanuu an
takhsya'a quluubuhum lidzikrillaahi wamaa nazala mina lhaqqi walaa
yakuunuu kalladziina uutuu lkitaaba min qablu fathaala 'alayhimu
l-amadu faqasat quluubuhum wakatsiirun minhum faasiquun
Artimya:
Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk
hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun
(kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang
sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah
masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan
kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik. ( QS
AL-Hadiid ayat 16 )
Dengan demikian kita dituntut supaya bisa " Huduu'ul Khusyuu'i Bilkhowasil Khomsi " ( menempatkan khusyu didalam panca indra ).
Artinya ada penglihatan jangan dilihat, ada suara jangan dihiaraukan,
ada aroma jangan dicium, ada rabaan jangan diraba, ada rasa jangan
dirasakan, bersedakep, menghadap, mantaf dan yakin, serta menutup
sembilan lubang ( 2 mata, 2 telinga, 2 lubang hidung, mulut, dubur dan
qubul ) dengan dzikir. Sehingga menentramkan panca indra yang ada
didalam raga, jiwa dan nyawa.
PINTU ANGIN (LUBANG ANGIN)
Jika kita ingin mengetahui hakikat kehidupan ini, maka carilah Pintu
Angin ( Lubang Angin ) kalau orang jawa menyebutnya Lawanging Angin.
Pintu itu ada didalam keluar masuknya pernafasan kita. Tidak akan dapat
ditemukan pintu angin itu tanpa seorang Guru yang ahli dibidangnya (
Guru Pembimbing Ruhani )
Bila kita sudah menemukan seorang Pembimbing Ruhani ( Wali Mursyid ),
maka pasti kita akan mengenal hakikat Pintu Angin tersebut. Sebab pintu
angin itu ada didalam hakikat nafsu kita.
Dengan ditemukannya Pintu Angin yang terdapat didalam hakikat nafsu inilah, lahir ajaran yang disebut THORIQOH untuk
menyiasati Nafsu yang Negatif sehingga menjadi nafsu yang Positif (
Nafsu yang diridhoi oleh Alloh ). Sehingga kita akan memperoleh
kebahagiaan yang besar didunia dan diakherat, itulah hakikat Islam yang
kaffah.
Islam yang kaffah adalah orang yang senantiasa ta'at (dawamuth
Thoo'ati) berdasarkan Al Qur'an dan hadist, sesuai dengan petunjuk
rosululloh.
Alloh bersabda :
yaa ayyuhaalladziina aamanuu athii'uullaaha wa-athii'uu rrasuula
waulii l-amri minkum fa-in tanaaza'tum fii syay-in farudduuhu
ilaallaahi warrasuuli in kuntum tu/minuuna bilaahi walyawmi l-aakhiri
dzaalika khayrun wa-ahsanu ta/wiilaa
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya),
dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat
tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan
Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari
kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik
akibatnya. ( QS An-Nisa' ayat 59 )
Semoga tulisan ini dapat menambah wawasan kita yang sedang belajar dzikir, belajar mengamalkan amanah dari Guru.
BAB 2
ILMU GALIHENG KANGKUNG
Oleh: Anfas Kusumu Al-Akhyar
NGGOLEKI GALIHING KANGKUNG, SUSUHING ANGIN LAN TAPAKING KUNTUL NGLAYANG
1. NGGOLEKI GALIHING KANGKUNG;
Jika kita ingin mengetahui hakikat kehidupan ini, maka carilah Pintu
Angin orang jawa menyebutnya Lawanging Angin. Pintu itu ada didalam
keluar masuknya pernafasan kita. Tidak akan dapat ditemukan pintu angin
itu tanpa seorang Guru yang ahli dibidangnya ( Guru Pembimbing Ruhani )
Bila kita sudah menemukan seorang Pembimbing Ruhani ( Wali Mursyid ),
maka pasti kita akan mengenal hakikat Pintu Angin tersebut. Sebab pintu
angin itu ada didalam hakikat nafsu kita.
Dengan ditemukannya Pintu Angin yang terdapat didalam hakikat nafsu inilah, lahir ajaran yang disebut THORIQOH untuk
menyiasati Nafsu yang Negatif sehingga menjadi nafsu yang Positif (
Nafsu yang diridhoi oleh Alloh ). Sehingga kita akan memperoleh
kebahagiaan yang besar didunia dan diakherat, itulah hakikat Islam yang
kaffah. Lihat ilmu Galiheng Kangkung 1
2. NGGOLEKI SUSUHING ANGIN;
Kalau kita diminta oleh guru spiritual (Guru Mursyid) untuk mencari
sarang angin, apa yang akan Anda kerjakan? Mungkin kita akan
kebingungan, apa sih maksudnya? Lalu tidak mengerjakan apapun. Atau,
mungkin kita akan pergi ke sebuah pantai atau gunung yang tinggi yang
kita rasa banyak terdapat anginnya, sama persis ketika Bima Sena
mendapat perintah untuk mencari
Kayu Gung Susuhing Angin ( Kayu
Besar tempat Angin bersarang) dari Resi Drona bapak gurunya. Bima si
gagah berani pergi ke lepas pantai, bahkan masuk hingga dasar laut demi
mendapatkan sarang angin. Berhasilkah Bima? Tidak. Karena sarang angin
tidak berada dimana mana.
Didalam ajaran Falsafah jawa mengatakan:
”Jika kamu memiliki cita cita (kajeng) yang besar (Agung), carilah itu lewat pusat pernapasanmu!”.
Kalau boleh saya artikan maksud dari falsafah jawa tersebut: " Jika
kamu ingin doanya diijabahi oleh Alloh, maka sebelum melakukan sesuatu
terlebih dahulu harus mendapatkan restu dari seorang Guru Mursyidmu "
Sebetulnya " sarang angin " itu sendiri adalah sebuah senjata pamungkas
yang diberikan oleh Alloh kepada manusia, cuman banyak diantara kita
yang tidak tahu cara menggunakannya tanpa petunjuk dari seorang Wali
Mursyid. Bagi yang sudah tahu selamat bertawajuh.
Ada masa-masa ketika manusia terjebak pada konotasi leksikal. Apa yang
didengar diterjemahkan apa adanya, dan itu pun menurut kehendak
logika. Padahal sarang angin yang dimaksud oleh para guru spiritual
adalah pusat pernapasan, sesuatu yang sudah ada dan menyatu di dalam
diri kita
Angin dalam hal ini adalah disymbolkan dari roh.
Maka mencari sarang angin adalah mencari tempat bersemayamnya angin /
pusatnya angin berada di jantung kita. Tempat persemayaman roh hanya
bisa digapai ketika kita mau masuk dan ‘slulup’ (menyelam) ke dalam roh
kita sendiri, yaitu menutup lubang sembilan (Panca Indra) menjadi satu
yang berpusat pada qolbu ruhani, bukan qolbu jasmani sehingga yg ada
hanya rasa (dzauq) kita yang selalu berdzikir dan ingat Alloh tak
mengenal waktu, kondisi, tempat itulah hakikat hidup kita.
Pusat pernapasan yang lebih banyak terlupakan dari pada diingat. Itulah
yang diminta oleh para guru ruhani untuk ditemukan dan diisi dengan
dzikir. Selanjutnya kita dituntut untuk menggunakan kecerdasan
spiritual untuk mengolah setiap pesan dari Guru Mursyid, yang datang
lewat qolbu kita yang telah dibersihkan dengan alat dzikir.
Bagaimana caranya? segera ambil talqin dzikir dari
Wali Murysid, disinilah pangkal awalnya manusia mengetahui seluk beluk
bangsa ruhani, ia akan bisa membedakan mana bangsa roh, hawa nafsu,
angan-angan, keinginan atau bisikan-bisakan hati.
Kemungkinan ia akan dibimbing oleh Guru Mursyidnya
secara ruhani sehingga ia mengetahui hakikat rohnya, ia tidak akan
bingung dan was-was ketika berdzikir, ia akan mengetahui arah
qiblatnya, ia akan mengetahui jalanya roh, nyawa dan rasa, ia akan
mematuhi segala perintah dan melaksanakannya ketika didalam qolbunya
mendapatkan limpahan karunia semisal berupa bisikan suara didalam
qolbunya. Ia bisa membedakan mana-mana suara hawa nafsu dan mana suara
ilahiyah.
Guru Mursyid-lah yang membimbing muridnya, tidak hanya lewat jasmani
tetapi juga lewat ruhani. Biasanya Sang Guru Mursyid mengirim
sinyal-sinyal pesan kedalam qolbu si murid. Bagi si murid yang selalu
menjaga qolbu dari selain Alloh, maka sinyal-sinyal pesan itu akan
diterima dengan begitu jelas dan tidak samar lagi. Jangan heran jika
ada seorang Murid yang mengetahui sesuatu perkara yang besar, karena
dia mendapatkan limpahan anugerah dari Guru Mursyidnya lewat qolbunya.
Dia akan mengetahui dan mengenali Gurunya walaupun Guru Ruhaninya telah
berganti Busana . Tidak ada masalah wadahnya (busananya) itu siapa,
tapi ia tahu isinya itu siapa? Beruntunglah seorang murid yang
mengenali sinyal atau pesan yang dikirim oleh Gurunya. Semoga kita
dibukakan dan diberi anugerah oleh Alloh lewat barokah dari Guru kita,
sehingga kita dapat mengetahui pesan-pesan atau sinyal-sinyal dari
Guru Kita
3. NGGOLEKI TAPAKING KUNTUL NGLAYANG;
Mencari jejak bangau yang sedang terbang, secara
harafiah hal itu tidak mungkin bisa kita ketemukan. Telapak bangau itu
ada pada bangau itu sendiri.Begitu juga mencari jejak Tuhan dan
bukti-bukti keberadaaNya ada pada wakilnya atau kholifahnya.
Untuk itu kita harus mencari seorang Wali Mursyid
karena beliau yang mengetahui dan memiliki jejak-jejak dan bukti-bukti
tentang adanya Tuhan, sebab ia mempunyai rantai silsilah emas atau
wasilah yang langsung dari Rosululloh, malaikat jibril dan alloh SWT.
Tanpa adanya seorang Wali Mursyid yang menunjukan
adanya Alloh. Maka mencari jejak-jejak Tuhan, bukti-bukti akan Tuhan,
hanya akan sampai pada kemustahilan untuk bisa memahami keseluruhan
akan Tuhan, karena jejak itu ada pada Tuhan sendiri yg terdapat pada
kholifahnya.
Dalam Tiga Falsafah jawa diatas kita akan menemukan sebuah Hikmah di dalam enam (6) tempat, yaitu:
- Hikmah di dalam Rahasia (Sirr)
- Hikmah di dalam Nyata (Dunia)
- Hikmah di dalam Roh (nyawa)
- Hikmah di dalam nafsu (Jiwa)
- Hikmah di dalam Hati (tiga lubang jantung Qolbun, Syaghofun, Fu’adun)
- Hikmah di dalam Raga (Badan)
Orang yang belajar Thoriqoh, maka ia
akan mendapatkan keenam hikmah tersebut melalui talqin dzikir dari
seorang wali Mursyid. Dari sinilah ia akan mengetahui limpahan karunia
Alloh didalam dirinya melalui alat yang ditanam oleh Sang Mursyid yang
berupa CHIP ISMU DZAT. Chip ini ditanam didalam qolbu sang Murid
didalam 3 lubang jantung :
1. Lubang Jantung Pertama (Qolbun)
Adalah Lubang yang menjadi tempat huruf ( Ismu Dzat )
Sesuai dengan isyarah Surat Ali-imron ayat 167:
waliya'lamalladziina naafaquu waqiila lahum ta'aalaw qaatiluu fii
sabiilillaahi awi idfa'uu qaaluu law na'lamu qitaalan lattaba'naakum
hum lilkufri yawma-idzin aqrabu minhum lil-iimaani yaquuluuna
bi-afwaahihim maa laysa fii quluubihim walaahu a'lamu bimaa yaktumuun
Dan supaya Allah mengetahui siapa orang-orang yang munafik. Kepada
mereka dikatakan: "Marilah berperang di jalan Allah atau pertahankanlah
(dirimu)". Mereka berkata: "Sekiranya kami mengetahui akan terjadi
peperangan, tentulah kami mengikuti kamu". Mereka pada hari itu lebih
dekat kepada kekafiran dari pada keimanan. Mereka mengatakan dengan
mulutnya apa yang tidak terkandung dalam hatinya. Dan Allah lebih
mengetahui dalam hatinya. Dan Allah lebih mengetahui apa yang mereka
sembunyikan. ( QS.Ali-Imron ayat 167 )
Didalam ayat ini menyebutkan kata " Yaquuluuna bi afwaahihim maa laisa fii quluubihim " ( mereka mengatakan dengan mulutnya apa yang tidak terkandung dalam hatinya ). ini
dapat kita simpulkan bahwa perkataan yang keluar dari mulut kita,
belum tentu berdasarkan perkataan yang keluar dari quluub.
Syech Ahmad Misbahul Munir Muslim berpendapat: kata Quluub ialah sighot
Jama' taksir yang Mufrodnya adalah kata Qolbun, sedangkan kata Qolbun
mempunyai makna yang di isyarahkan ayat berikut:
man khasyiya rrahmaana bilghaybi wajaa-a biqalbin muniib
(Yaitu) orang yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sedang Dia
tidak kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hati yang bertaubat, (
QS Qoof ayat 33 )
Dengan dasar ayat inilah adanya penanaman CHIP ISMU DZAT oleh seorang
Mursyid. Disebabkan qolbun itulah yang bisa bertaubat kepada Alloh SWT
dan taubat itu sendiri harus mengacu pada 4 rukun yaitu:
- Merasa menyesal telah melakukan maksiat
- Berani berhenti total dari pekerjaan maksiat
- Tidak akan kembali lagi pada pekerjaan kemaksiatan
- Mengembalikan hak Alloh dan hak Adami
Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa kata Qolbun sebagai
locus (tempat) ajaran Islam, yang memerlukan syiar melalui statemen
lisan, dengan terlebih dahulu mengucapkan dua kalimat syahadat sebagai
saksi secara lisan bahwa tiada Tuhan selain Alloh dan Muhammad adalah
Rosululloh.
karena itulah penanaman CHIP ISMU DZAT pada lubang Jantung yang pertama
( QOLBUN ) oleh seorang Mursyid melalui Talqin Dzikir itu dilakukan,
sebab Lubang Jantung Pertama (QOLBUN)
adalah sebagai tempat huruf dan asal keluarnya suara, baik suara QULUUB
yang diperagakan melalui isyarat-isyarat, maupun suara mulut yang
jelas atau tidak jelas.
Menurut
Ilmu Medis disebut ARTERY CAROTID (Sepasang saluran darah VERTEBRATA
yang berasal dari bagian lengkung AORTA, yang mensuplai darah beroksigen
ke kepala) Lihat kamus Biologi As'ad Sungguh halaman 40.
Serta
ARTERY SUBCLAVIAN ( Saluran darah yang mensuplai darah beroksigen ke
anggota atas manusia, saluran darah ini bercabang dari AORTA, berdekatan
dengan ARTERY CAROTID ) Lihat kamus lengkap Biologi As'ad sungguh
halaman 40.
Dan inilah yang diisyaratkan hadist berikut:
" Barang
yang halal adalah sangat jelas, barang yang harampun sangat jelas,
diantara keduannya ialah masalah-masalah syubhat (samar) yang kebanyakan
manusia tidak mengetahui tentangnya, kemudian barangsiapa takut
Syubhat, maka ia selamat bagi kehormatan dan agamannya, dan barangsiapa
terjerumus didalam Syubhat itu, maka ia pun terjerumus didalam barang
yang haram, seperti pengembala yang mengembalakan hewan didaerah
terlarang adalah nyaris terjerumus kedalamnya, Ingatla ! Sesungguhnya
bagi setiap raja mempunyai daerah terlarang, dan daerah terlarang bagi
Alloh Ta'ala dibumiNya, adalah barang-barang yang diharamkan oleh-Nya,
Ingatlah ! Sesungguhnya didalam jasad ada segumpal darah, yang apabila
segumpal darah itu baik, maka seluruh tubuh menjadi baik, dan apabila
segumpal darah tersebut rusak, maka seluruh tubuhpun menjadi rusak, dan
ingatlah segumpal darah itulah yang disebut QOLB " ( HR. Al-Bukhori.
At-Tarmidzi, An-Nasa'i dan Ibnu Majah dari An-Nu'man bin Basyir, sohih)
lihat Kitab Al-jami'ush shoghir halaman 153 juz awal
2. Lubang Jantung Kedua ( SYAGHOF )
Adalah Lubang yang menjadi tempat nafsu ( nafsu positif dan nafsu negatif )
Menurut Syech Ahmad Misbakhul Munir Muslim Kata syaghof dimabil dari isyarah fi'il madhinya yaitu tertera pada ayat berikut:
waqaala niswatun fii lmadiinati imra-atu l'aziizi turaawidu fataahaa
'an nafsihi qad syaghafahaa hubban innaa lanaraahaa fii dhalaalin
mubiin
Dan wanita-wanita di kota berkata: "Isteri Al Aziz menggoda bujangnya
untuk menundukkan dirinya (kepadanya), sesungguhnya cintanya kepada
bujangnya itu adalah sangat mendalam. Sesungguhnya kami memandangnya
dalam kesesatan yang nyata." ( QS. Yusuf ayat 30 )
Istilah ini adalah tepatnya sebagai Locus (tempat) Kehidupan manusia,
yang eksistensinya ialah jantung. Jadi didalam ayat ini membicarakan
tentang cinta yang sangat mendalam dengan kata QOD SYAGHOFAHAA
KHUBBAHAA ( Sesungguhnya cintanya kepada bujangnya itu adalah sangat
mendalam ) lebih dominan kepada gerak nafsu (Jiwa), yang dipenuhi
dengan keinginan-keinginan.
Dengan dasar inilah para Guru Mursyid menanamkan CHIP ISMU DZAT didalam
lubang jantung yang kedua ( SYAGHOF ), Yaitu lubang yang untuk keluar
masuknya pernapasan, dan didalam istilah medis disebut ARTERY PULMONARY
( sepasang saluran darah yang bercabang keluar dari lengkung AORTA,
saluran darah ini mengalirkan darah yang tak beroksigen dari VENTRIKEL
(denyut jantung) kanan ke paru-paru ) Lihat kamus lengkap Biologi As'ad
Sungguh halaman 40.
Selama para makhluk termasuk manusia masih keluar masuk melalui lubang
jantung kedua (syaghof), mereka pasti mempunyai keinginan-keinginan
baik yang positif maupun negatif. Jika lubang jantung kedua ini tidak
ditanam CHIP ISMU DZAT, maka kita tidak bisa mengontrol dan membedakan
mana nafsu positif dan mana nafsu negatif, beruntunglah bila kita sudah
mengambil talqin dzikir dari seorang Wali Mursyid.
3. Lubang Jantung Ketiga (FU'AD)
Adalah Lubang yang menjadi tempat At-Tauhid ( meng-Esakan )
Didalam surat An-Nahl ayat 78 mengandung Isyarah Lubang Jantung Ketiga (FU'AD) yaitu:
walaahu akhrajakum min buthuuni ummahaatikum laa ta'lamuuna syay-an
waja'ala lakumu ssam'a wal-abshaara wal-af-idata la'allakum tasykuruun
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendenganran, penglihatan
dan hati, agar kamu bersyukur. (QS. An-Nahl ayat 78)
Didalam ayat ini disebutkan kata ASSAM'A (pendegaran), AL-ABSHOORO
(penglihatan) dan AF-IDATA (hati), ialah menunjukan bahwa tiga alat
vital ini sangatlah menentukan pada kehidupan manusia, sebab melalui
tiga alat vital ini (assam'a, abshoro dan Af''idah) ia bisa menerima
ilmu, baik ilmu Nadhory (ilmu yang sulit) maupun ilmu Dhorury (Ilmu yang
mudah).
Namun kalau kita cermati ayat ini, niscaya kita akan dapat menyimpulkan
bahwa yang lebih sangat menentukan adalah AF'IDAH. Karena kata Af'idah
berbentuk jamak Taksir dari kata FU'ADU. Sementara kata Fu'ad itu
mempunyai makna seperti yang ditegaskan ayat sebagai berikut:
maa kadzaba lfu-aadu maa raaa
Artinya :
Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya. (QS. An-Najmi ayat 11)
Didalam istilah medis lubang Jantung Ketiga (AL-FU'AD) disebut ARTERY
HEPATIC (cabang arteri yang mensuplai darah ke hati, perut, pangkreas,
empedu dan omentum utama) Lihat kamus lengkap Biologi AS'AD Sungguh
halaman 40.
Kenapa kata Fu'ad nmenjadi tempat keyakinan ? alasanya adalah sebelum kata Al-Fu'ad tersebut didahului dengan kata maa kadzaba (betul-betul tidak bohong). Sementara kata Kadzaba menurut ahli shorof disebut fi'il madhi. Dan Fi'il Madhi menurut Pakar Balaghoh (sastra) adalah mempunyai faidah Tahaqquqil Wuqu' (pasti terjadi) yang istilah lain dari kata pasti ialah YAQIN. misal : satu ditambah satu pasti ada dua atau yaqin ada dua.
Dan perlu kita ketahui bahwa istilah FU'AD, AF'IDAH, QOLB, QOLBAINI,
QULUUB dan kata SYAGHOF dari isyrah fi'il madhinya, yang semua kata
tersebut secara umum diartikan HATI (Angka dibalik surah al fatihah :
Assyech Ahmad Misbahul munir Muslim)
Inilah suatu RAHASIA yang terbesar kenapa kita harus mengambil
Talqin Dzikir dari seorang Wali Mursyid, sebab tanpa penanaman CHIP
ISMU DZAT tersebut oleh Wali Mursyid, maka yang akan mentalqin adalah
Syaithon. Ayo mulai dari sekarang ambil talqin dzikir dari Wali
Mursyid....Semoga kita semua mendapatkan Rahmat Alloh melalui wasilah
Seorang Wali Mursyid.
Tiga Tempat penanaman MODEL CHIP ISMU DZAT yang ditanam oleh seorang Wali Mursyid didalam qolbu Muridnya
- Lubang yang menjadi tempat huruf ( Ismu Dzat ) dzikirnya Laa ilaha illalloh
- Lubang yang menjadi tempat nafsu (nafsu positif dan nafsu negatif) dzikirnya Alloh
- Lubang yang menjadi tempat At-Tauhid ( meng-Esakan ) dzikirnya HU
Sumber :Angka Dibalik Surah Al Fatihah (Syaikh Ahmad Misbahul Munir Muslim)